NAPAK TILAS KARAKTER RELA
BERKORBAN,PANTANG MENYERAH DAN LOYALITAS DARI JENDERAL SUDIRMAN DALAM KONTEKS
MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI
UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN LAWATAN SEJARAH NASIONAL
2016
Tanggal 25 – 29 Juli 2016 di DI Yogyakarta dan Provinsi
Jawa Timur
Penyusun :
Nama Siswa : Muhammad Arjun Dwi Histanto
Guru Pembimbing : Sri Fatmawati,S.Pd
SMA NEGERI 10 BANJARMASIN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan izinnya, makalah dengan judulNAPAK TILAS
KARAKTER RELA BERKORBAN,PANTANG MENYERAH DAN LOYALITAS DARI JENDERAL SUDIRMAN
DALAM KONTEKS MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
ditetapkan. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan LAWATAN
SEJARAH NASIONAL 2016. Tanggal 25 – 29 Juli 2016 di DI Yogyakarta dan Propinsi Jawa Timur, yang diadakan oleh Direktorat Sejarah,
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna, baik dalam hal metode penulisan maupun kedalaman kajiannya.
Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyusun makalah ini,
penulis sampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga makalah ini dapat
dijadikan gambaran tentang peranan Yogyakarta dalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia.Akhirnya, dengan penuh kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik membangun demi kesempurnaan isi makalah ini di
masa yang akan datang.Atas semua masukan, saran dan arahannya penulis
mengucapkan terima kasih.
Banjarmasin, April
2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ...................................................................................................
i
DAFTAR ISI
.................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
.................................................................................1
B.
Rumusan Masalah
..........................................................................................
2
C.
Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................2
D.
Manfaat Penulisan Makalah ...........................................................................
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakter kepribadian Jenderal Sudirman…………………………............... 3
B. Peranan Yogyakarta dalam merebut dan mempertahankan
Kemerdekaan RI
……………………………………………………............ 4
C. Hubungan karakter kepribadian Jenderal Sudirman dengan Yogyakarta
dalam merebut dan mempertahankan
Kemerdekaan RI …………………....5
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ...................................................................................................
10
B.
Saran
.............................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................................
iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Meski
kemerdekaan Indonesia telah diproklamirkanBelanda tetap saja tidak mau mengakui
kelahiran negara Indonesia.Belanda masih ingin menguasai wilayah Indonesia.
Masa-masa revolusi fisik merupakan masa yang cukup berat bagi bangsa
Indonesia,karena disamping harus berjuang mewujudkan Negara kesatuan Republik
Indonesia. Wilayah Indonesia telah dipecah-pecah oleh Belanda.Oleh karena
itu,bangsa Indonesia berjuang untuk merebut kembali wilayah yang menjadi
miliknya melalui perjuangan diplomasi maupun mengangkat senjata.Perjuangan para pahlawan dalam
memerdekakan tanah air indonesia dan rakyat dari penjajahan dilakukan dengan
menyerahkan segala yang dimilikinya, harta, jiwa bahkan nyawa sebagai
taruhannya, mereka para pahlawan kita, di setiap detik nadi dan denyut
jantungnya selalu berkobar semangat untuk melawan penjajah, selalu memikirkan
bagaimana agar supaya bangsa indonesia terbebas dari belenggu penjajahan.
Tanggal 19 Desember 1948 Belanda menyerang
Yogyakarta. Dalam waktu singkat pasukan Belanda berhasil menduduki Ibukota RI
di Yogyakarta.Pimpinan tertinggi Negara dan beberapa pejabat tinggi, seperti
presiden, wakil presiden, di tawan oleh Belanda.Presiden Soekarno diasingkan ke
Prapat(Sumatera Utara) kemudian ke Bangka, wakil presiden Mohammad Hatta
dibuang ke Bangka.
Nama Sudirman yang sangat fenomenal, anak muda
yang gagah perkasa dan pemberani, pemudayang tidak takut mati. Masa mudanya
menemukan momentum yang sangat sulit dalam kehidupannya, namun kondisi saat
masyarakat Indonesia dan tanah air terjajah, Sudirman bangkit dengan cita-cita
dan harapan mulia untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah.
1
|
mempertahankan
eksistensi Republik Indonesia walaupun terus menerus menjadi sasaran
penyerangan Belanda dalam Agresi Militer I dan II.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka
rumus masalah dalam makalah ini, yaitu:
1.
Bagaimana karakter kepribadian Jenderal
Soedirman?
2. Bagaimana peranan Yogyakarta dalam merebut dan mempertahankan
Kemerdekaan RI ?
3. Apa hubungan karakter kepribadian Jenderal Sudirman dengan
Yogyakarta
dalam merebut dan mempertahankan
Kemerdekaan RI ?
C.Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah, maka tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk:
1.
Memahami nilai-nilai wawasan kebangsaan.
2.
Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.
Mengetahui peranan Jenderal Sudirman dalam mempertahankan
kemerdekaan RI.
4.
Menumbuhkan karakter Bangsa pada jiwa anak muda.
5.
Mengenang perjuangan para pahlawan bangsa.
D.Manfaat
Manfaat
penulisan makalah ini adalah untuk:
1.
Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan sebagai warga
negara Indonesia.
2.
Sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak dalam
memperkokoh dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2
|
BAB II
PEMBAHASAN
1. Karakter
Kepribadian Jenderal Soedirman
Jenderal Sudirman merupakan pahlawan Nasional yang
telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan
Jepang.Beliau merupakan sosok pahlawan Nasional yang mempunyai Nama Lengkap
Raden Soedirman, lahir di Kota Purbalingga, tepatnya di Dukuh Rembang pada
tanggal 24 Januari 1916. Lahir dari kalangan rakyat biasa, ayahnya bernama
Karsid Kartawiradji dan ibunya bernama Siyem. Ayahnya merupakan seorang pekerja
di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas, dan Ibunya merupakan keturunan Wedana
Rembang. Sejak umur 8 bulan Sudirman diangkat sebagai anak oleh
R.Tjokrosoenaryo, asisten wedana Rembang yang masih merupakan saudara dari
Siyem.
Soedirman menempuh pendidikan Formal di Sekolah Taman
Siswa. Kemudian Sudirmanmelanjutkan ke HIK(Sekolah guru) Muhammadiyah,
Surakarta, namun tidak tamat. Saat itu Sudirman giat mengikuti Organisasi
Pramuka Hizbul Wathan. Kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi serta
ketaatannya dalam Islam menjadikan Sudirman dihormati oleh masyarakat.
Jendral Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di
antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat
usianya masih 31 tahun Sudirman sudah menjadi Seorang Jenderal.
Pada tahun 1936 Beliau mengajar disebuah sekolah
dasar Muhammadiyah, pada saat itu juga beliau menikahi Alfiah, mantan teman
sekolahnya, Alfiah merupakan putri dari seorang pengusaha batik yang bernama
Raden Sastroatmojo. Setelah menikah, Sudirman tinggal dirumah mertuanya di
Cilacap agar bisa menabung untuk membangun rumah sendiri. Pasangan ini kemudian
dikarunia tiga orang putra; Ahmad Tidarwono, Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi,
dan Taufik Effendi, serta empat orang putri ; Didi Praptiastuti , Didi
Sutjiati, Didi Pudjiati, dan Titi Wahjuti Satyaningrum.
Ketika pendudukan Jepang,ia masuk tentara Pembela
Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi
Komandan Batalyon di Kroya.Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR
terbentuk dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik
Indonesia (Panglima TNI).
3
|
2.
Peranan Yogyakarta dalam merebut dan mempertahankan
Kemerdekaan RI.
Republik Jogja adalah
sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut periode ketika kedudukan Ibu Kota Republik Indonesia berada di
Yogyakarta, yaitu antara tanggal 4 Januari 1946 sampai tanggal 27 Desember
1949. Selain tiga tahun Keraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman bagaikan tulang
punggung yang menopang jalannya pemerintahan dan kelanjutan perjuangan RI.
Berpindahnya
ibukota RI pada saat itu dipicu situasi Jakarta yang tidak kondusif untuk
menjadi pusat pemerintahan. Saat itu, pasukan sekutu mulai mendarat, sedangkan
tentara Jepang belum pergi. Kekacauan ditambah dengan konflik politik yang
terjadi antartokoh dalam negeri sendiri. Sejumlah rencana pembunuhan mengancam
para petinggi RI. Saratnya konflik mengakibatkan macetnya roda pemerintahan.
Atas
inisiatif dan tawaran Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Ibukota RI berpindah ke
Yogyakarta. Tawaran yang dikirimkan lewat kurir pada 2 Januari 1946 itu
disambut baik oleh pemerintah di Jakarta. Pemindahan Ibukota ke Yogyakarta ini
berhasil membuat roda pemerintahan yang sebelumnya macet menjadi jalan kembali.
Tawaran Hamengkubuwono IX ini mencerminkan keberanian dan jiwa patriotismenya.
Saat itu hanya HB IX saja yang berani menawarkan daerahnya menjadi pusat
pemerintahan RI. Tidak ada daerah lain yang berani seperti itu.
4
|
Sebelum periode Republik Jogja, perjuangan
mempertahankan kemerdekaan juga berlangsung dengan gencar dan efektif, baik
dalam bentuk gerilya maupun perundingan. Pada periode ini pula Yogyakarta
dengan jiwa kemerdekaannya memegang peran penting dalam mempertahankan
kelangsungan RI. Dalam masa itu pula, terjadi beberapa peristiwa penting yang
diprakarsai dari tokoh-tokoh di Yogyakarta. Di antaranya, pengakuan Kerajaan
Belanda terhadap keberadaan RI dalam Konferensi Meja Bundar. Sebelumnya, dunia
internasional dikejutkan dengan Serangan Umum Satu Maret di Yogyakarta
Seperti diakui sendiri oleh Presiden
Soekarno dalam kesannya, keberhasilan Republik Jogja dalam mempertahankan RI
tak lepas dari jiwa kemerdekaan rakyat Yogyakarta. Kesan itu ditulis Soekarno
saat meninggalkan Yogyakarta menuju Jakarta tanggal 28 Desember 1949 danpengorbanan,
dengan banyak menelan jiwa serta harta benda rakyat Yogyakarta. Pada tanggal 28
Desember 1949 Ir. Soekarno meninggalkan Kota Yogyakarta menuju ke Jakarta untuk
memangku jabatan sebagai Presiden RIS. Setelah hampir 4 tahun ditinggalkan,
Jakarta kembali menjadi Ibukota RI. Dengan demikian berakhirlah secara resmi
perang kemerdekaan Indonesia, dalam perjuangan menegakkan dan mempertahankan
kemerdekaan yang penuh penderitaan.
3.
Apa hubungan karakter Jenderal Sudirman dengan Yokyakarta dalam
merebut dan mempertahankan Kemerdekaan
RI
Peranan Jenderal Sudirman dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Sudirman
Memimpin Pertempuran Ambarawa
Tanggal 12
desember 1945, memimpin TKR di Ambarawa dalam menggempur dan mengusir Inggris. Saat itu beliau masih
berpangakat kolonel.Ketika Brigade Bethel mendarat di Semarang pada tanggal 19
Oktober 1945, selanjutnya pasukan menuju Magelang untuk membebaskan para
tawanan tentara Sekutu. Di Magelang tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa
yang mencoba melucuti TKR dan membuat kekacauan. TKR, Resimen Magelang pimpinan
M. Sarbini membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara sekutu dari
segala penjuru.
5
|
b. Sudirman Memimpin Perang Gerilya melawan Belanda dalam Agresi Militer
Belanda II
6
|
Setelah pada
jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta, dalam keadaan sakit Sudirman menghadap
Presiden dan melaporkan bahwa pasukan TNI sudah siap melakukan rencananya,
termasuk mengungsikan para pimpinan nasional. Jawaban Presiden mengejutkan
Sudirman. Sudirman dinasehati agar tetap tinggal di Kota, untuk dirawat
sakitnya. Panglima Besar Sudirman menjawab tawaran Presiden dengan
kata-katanya,” Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya
harus meneruskan perjuangan. Met of zonder pemerintah TNI akan berjuang terus”.
Menghadapi Agresi Militer II Belanda, Jenderal Sudirman segera mengeluarkan
Perintah Kilat No. I/PB/D/48. Isinya, pada tanggal 19 Desember 1948 Angkatan Perang
Belanda telah menyerang Kota Yogyakarta dan lapangan terbang Maguwo, Pemerintah
Belanda telah membatalkan persetujuan genjatan senjata, semua Angkatan Perang
menjalankan rencana untuk menghadapi serangan Belanda. Pada hari itu juga
Jenderal Sudirman meninggalkan Yogya dan memimpin Perang Gerilya yang
berlangsung kurang lebih tujuh bulan lamanya. Dengan ditandu, Sudirman
melakukan perjalanan gerilya naik turun gunung, masuk hutan ke luar hutan,
berpindah-pindah tempat. Tidak jarang Sudirman mengalami kekurangan makanan
selama berhari-hari. Belum lagi penderitaannya karena pengejaran tentara
Belanda yang ingin menangkapnya. Ketika Belanda menyerbu Yogyakarta, para
pemimpin militer Belanda ternyata keliru memperhitungkan peranan Pemerintah
Darurat RI (PDRI) dan Sudirman. Belanda hanya memperhitungkan Soekarno-Hatta
dan para politisi sebagai center of
gravity dalam perang. Belanda mengira bahwa dengan menduduki ibukota dan
menangkap Soekarno-Hatta, Republik bisa dirubuhkan. Ternyata perkiraan Belanda
keliru. Soekarno telah menyerahkan mandat pemerintahan kepada Menteri
Kemakmuran Sjafruddin Prawiranegara yang sedang berada di Sumatra, sedangkan
TNI tetap utuh. Akhirnya Belanda menyadari kekeliruannya dan kemudian melakukan
pengejaran terhadap Sudirman.
7
|
Perjuangan diplomasi Republik Indonesia di forum PBB
mendapat dukungan dari Negara-negara Asia dan Afrika. Dalam Konfrensi Asia di
New Delhi,23 Januari 1948, negar-negara peserta konfrensi itu menuntut
dipulihkannya status RI, pasukan Belanda ditarik mundur,kedaulatan diserahkan
kembali kepada rakyat Indonesia, dan wewenang Komisi Tiga Negara diperluas.
Negara-negara peserta Konfrensi New Delhi merupakan kelompok yang cukup penting
di PBB. Oleh karena itu, Pada 28 Januari 1949, Dewan Keamanan mengajukan resolusi,
yaitu :
1. segera
dilakukan gencatan senjata
2. segera
bebaskan dan kembalikan para pemimpin RI ke Yogyakarta
3. lakukan
perundingan-perundingan dengan dasar Persetujuan Linggajati dan Renville
Dengan campur tangan PBB, permusuhan antara RI dan
Belanda dapat segera diakhiri. Dalam KMB yang diselenggarakan PBB, Belanda
secara de jure mengakui kedaulatan
Republik Indonesia. Pada 28 September 1950, Indonesia resmi diterima sebagai
anggota PBB.
Karakter yang dimiliki Soedirman
menjadikan dia mampu menumpas dan memukul mundur serta mengalahkan penjajah bangsa
indonesia, dia dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang
memiliki keyakinan yang dalam, ibadahnya rajin, teguh pada prinsip, memiliki
keilmuan dalam mengatur strategi peperangan dalam melawan penjajahan, dan tidak
takut mati dalam berjuang, dalam sejarah kita juga mengenal Sudirman lebih
mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsanya dari pada kepentingan
pribadinya, soedirman adalah orang yang selalu konsisten dan konsekuen dalam
membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara.
8
|
Potret ketangguhan Soedirman terlihat pada saat ia menderita
penyakit yang begitu berbahaya bagi dirinya, tapi walaupun demikian, beliau
tetap terjun langsung dalam beberapa kampanye perang gerilya melawan pasukan
NICA Belanda, disamping itu juga, dalam perjalanan perang yang di jalani oleh
Sudirman, salah satu perang yang sangat dahsyat yaitu perang palagan Ambarawa,
Perang besar pertama yang dipimpin Sudirman melawan pasukan Inggris dan NICA
Belanda berlangsung dari bulan November sampai Desember 1945. Perang ini di
pimpin Sudirman, dimana pada tanggal 12 Desember 1945, Sudirman melancarkan
serangan serentak terhadap semua kedudukan musuh sampai musuh terkalahkan oleh
Sudirman.
Begitulah karakter seorang pahlawan Indonesia yang kini
jarang ditemukan lagi dari pemuda-pemuda Indonesia, pemuda Indonesia hari ini
banyak tertipu oleh kemewahan, kesenangan sementara, pergaulan bebas sampai
perbuatan tidak bermoral, sangat jauh dari karakter pemuda Sudirman yang
dibanggakan.
9
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jenderal Sudirman ialah salah seorang Pahlawan Revolusi Nasional Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia merupakan Panglima dan Jenderal
RI yang pertama dan termuda. Pada usia yang masih cukup muda, yaitu 31 tahun, Sudirman
telah menjadi seorang Jenderal. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pejuang
yang gigih. Meskipun ia sedang menderita penyakit paru-paru parah, ia tetap
berjuang dan bergerilya bersama para prajuritnya untuk melawan tentara Belanda
pada Agresi Militer II. Dari kareakter kepribadian Jenderal Sudirman yang rela
berkorban, pantang menyerah serta loyalitas yang tinggi untuk negaranya dan sebagai
penghargaan atas jasa dan pengorbanannya, JenderalSudirman mendapat sebutan
Bapak Tentara Nasional Indonesia.
Beliau Juga merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini.
Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan
masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu
konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa dan negara.
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan
juga berlangsung dengan gencar dan efektif, baik dalam bentuk gerilya maupun
perundingan. Pada periode ini pula Yogyakarta dengan jiwa kemerdekaannya
memegang peran penting dalam mempertahankan kelangsungan RI.
Berpindahnya ibukota RI pada saat itu
dipicu situasi Jakarta yang tidak kondusif untuk menjadi pusat pemerintahan.
Pemindahan Ibu Kota ke Yogyakarta ini berhasil membuat roda pemerintahan yang
sebelumnya macet menjadi jalan kembali. Tawaran Hamengkubuwono IX ini
mencerminkan keberanian dan jiwa patriotismenya. Dengan pengorbanan dan menelan
korban jiwa serta harta benda rakyat Yogyakarta. Peranan Yogyakarta dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia merupakan sejarah
penting bagi perjalanan bangsa ini, setelah 4 tahun ditinggalkan, Jakarta
kembali menjadi Ibukota RI. Dengan demikian berakhirlah secara resmi perang
kemerdekaan Indonesia, dalam perjuangan menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan
yang penuh penderitaan
10
|
Begitulah karakter seorang pahlawan Indonesia yang kini
jarang ditemukan lagi dari pemuda-pemuda Indonesia, pemuda Indonesia hari ini
banyak tertipu oleh kemewahan, kesenangan sementara, pergaulan bebas sampai
perbuatan tidak bermoral, sangat jauh dari karakter pemuda Sudirman yang
dibanggakan.
B.
Saran
Dengan selesainya pembuatan makalah
ini, kami berharap kita sebagai penerus bangsa dapat termotivasi untuk
melanjutkan perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia, khususnya yang
dibahas dalam makalah ini adalah JenderalSudirman , agar kita dapat melanjutkan
perjuangan beliau dengan cara mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
perjuangan-perjuangan yang telah dilakukan oleh para pejuang kita, menghormati
para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan, menjaga ketertiban dan
keamanan di Indonesia, dan ikut serta menjaga dan mengharumkan nama Indonesia.
Belajar memiliki karakter pemuda Sudirman yang memiliki
keyakinan yang kuat, keilmuan yang universal, ketangguhan fisik dan jiwa dalam
melanjutkan nilai-nilai luhur para pahlawan dan karakter mulia para pahlawan Indonesia.Mari
kita tanggung jawabterhadap pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa, karena
kitalah yang akan melanjutkan estapet perjuangan bangsa dari perang dan
penjajahan yang lebih bahaya dari bahaya peperangan yang dilakukan oleh Sudirman
dan para pahlawan yang lainnya, perang terhadap keyakinan yang salah, perang
terhadap kebodohan, perang terhadap kerusakan moral, perang terhadap
ketergantungan pada orang lain, memerangi kemiskinan mental, memerangi
kemiskinan karakter, yang telah hilang dari kehidupan kita.
11
|
Marilah
kita bersama-sama membangun bangsa ini,menjaga bangsa ini seutuhnya agar
kedepannya bangsa kita menjadi bangsa yang kuat di tangan generasi muda dan
menjadikan pemuda kita generasi pengerak pembangunan. Kita harus belajar benyak
dari para pejuang yang akhirnya kita merasakan alam kemerdekaan.
|
12
|
DAFTAR PUSTAKA
Imran Amrin.1993. Pahlawan Nasional Panglima Besar Jenderal Soedirman, diterbitkan oleh Departemen Sosial RI.Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan
Badrika Iwayan.2006. Sejarah SMA Kelas Xi Program Ilmu Alam. ERLANGGA : Jakarta.
Soekamto.R Eddy.2011.Panglima Besar Tidak Pernah Sakit. NARASI :Yogyakarta
Soetanto Himawan.2006.Yogyakarta 19 Desember 1948 Jenderal Spoor (Operatie Kraai) Versus Jenderal Sudirman (Perintah Siasat No.1).Gramedia Pustaka utama : Jakarta.
http://aryharnum.blogspot.co.id/jendral Sudirman , Diakses pada Rabu, 27 April 2016 jam20.00 wita
http://sitiindahlestari2112.blogspot.co.id/2012/11/perpindahan-ibu-kota-ri-ke-yogyakarta.html,diakses pada Jumat 28 April 2016 jam 18.00 wita
http://suarajakarta.co/ekstra/jurnalis-warga/belajar-membangun-karakter-dari-pahlawan-jendral-soedirman, diakses Jumat,29 April 2016 Jam 12.10 wita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar