KEBIJAKAN PEMERINTAH
INDONESIA SAMPAI TAHUN 1950
1.BIDANG
EKONOMI
Kondisi
ekonomi Indonesia pada awal kemerdekaan pada akhir pendudukan jepang dan masa awal
berdirinya repbulik Indonesia, keadaan ekonomi
sangat kacau .inflasi yang sangat parah
menimpa Negara republik Indonesia yang baru berusia beberapa bulan. Inflasi terjadi
karna mata uang pendudukan jepang beredar secara tak terkendali.
Alasan
pihak belanda melakukan blockade adalah sebagai berikut.
- mencegah
masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.
- mencegah
keluarnya hasil-hasil perkebunan milik belanda
dan milik pengusaha asing lainnya.
- melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan
dan perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh bukan
bangsa Indonesia Ada beberapa langkah yang diambil pemerintah dalam bidang perekonomian.
Menembus Blokade Ekonomi Belanda .Pemerintah repbulik Indonesia berusaha untuk menembus blockade ekonomi musuh dengan cara mematah kanisolasi ekonomi. Untuk itu, Pemerintah repbulik Indonesia menempuh usaha-usaha berikut:
Menembus Blokade Ekonomi Belanda .Pemerintah repbulik Indonesia berusaha untuk menembus blockade ekonomi musuh dengan cara mematah kanisolasi ekonomi. Untuk itu, Pemerintah repbulik Indonesia menempuh usaha-usaha berikut:
a. usaha yang bersifat politis
b.usaha
yang bersifatekonomis
PEMIKIRAN MENGENAI KETAHANAN EKONOMI
Pada
awalnya perekonomian repbulik Indonesia mengalami
kekacauan akibat pendudukan jepang. Tujuan konferensi ekonomi adalah mencari kesepakatan
untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi
yang sangat mendesak yang dihadapi
oleh pemerintah . Masalah-Masalah itu adalah
sebagai berikut:
=>masalah
produksi dan distribusi bahan makanan.
=>masalah
sandang.
=>status
dan administrasi perkebunan-perkebunan.
2. BIDANG BIROKRASI
Birokrasi merupakan kekuasaan kantor. Dalam hal ini dapat
diartikan birokrasi organisasi pemerintahan, melalui kantor-kantor yang bentuknya
sehingga pemerintah Indonesia dapat menjalankan roda pemerintahan .pemegang dan
pelaksana pemerintah anatarwilayah, bangsa dan Negara Indonesia dilaksanakan oleh
seorang kepala Negara yaitu Presiden.
Hasil kerja panitia kecil itu
kemudian dibahas dan berhasil mengambil keputusan sebagai berikut.
a.pembagian
wilayah repbulik Indonesia
b.pembentukan
komite nasional
c.
pembentukan departemen dan penunjukan para menteri.
A. PEMBAGIAN WILAYAH
REPBULIK INDONESIA
1.SUMATERA :
Teuku Mohammad Hasan
2.
JAWA BARAT : Sutarjokarthohadikusumo
3.
JAWA TENGAH : R. panjiSuruso
4.
JAWA TIMUR : R.M Suryo
5.
SUNDA KECIL : Mr. I Gustiketut Puja
6.
MALUKU : Mr. J. Latuharhary
7.
SULAWESI : Dr. G.S.S.J.
ratulangi
8.
KALIMANTAN : Ir. Pangeran Mohammad
Noor
B.
PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL
Pada tanggal 19 agustus 1945
(malamhari),presiden soekarno,wakil presiden Moh.Hatta,Mr. sartono , suwiryo ,Ottoiskandardinata,
sukarjowiryopranoto, dr. Buntaran , Mr.A.G.pronggodigdo ,sutarjokarthodaikusomadan
dr. tajuddin berkumpul di halangambir selatan No.10 (jalanmerdekaselatansekarang) untuk membahas
pemilihan orang-orang yang diangkatmenjadi anggotaKomite Nasional Indonesia
(KNI) pusat. KOMITE ini betugas membantu
presiden sebelum terbentuknya MPR dan DPR. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa
jumlah anggota KNIP 60 orang.
C.PEMBENTUKAN DEPARTEMEN DAN PENUNJUKAN
PARA MENTERI
Tugas-tugas Negara yang sangat kompleks, tidaklah mungkin dapat ditangani oleh seorang presiden saja.
Panitia kecil mengusulkan pembentukan 13 departemen berikut
para-menteri yang memimpin departemen tersebut . Realisasinya adalah
sebagai berikut.
1
Menteri dalam negeri : R.A.A WiranataKusumah
2
Menteri luarnegeri : Mr. Ahmad Subardjo
Menteri keungan : Mr. A.A. Maramis
Menteri kehakiman : Prof. Mr. Dr. Supomo
5 Menteri kemakmuran : Ir. SurahmanT.adisujo
Menteri keamanan rakyat :Supriyadi
Menteri kesehatan : Dr. buntaranmartoamodjo
Menteri pengajaran :Ki. HajarDewantara
Menteri penerangan : Mr. Amir syarifuddim
Menteri sosial : Mr. iwakusumasumantri
Menteri pekerjaanUmum :abikusnocokrosujoso
Menteri perhubungan (a.i) :abikusnocokrosujoso
Menteri negara : Wachidhasyim
Menteri
negara : Dr. M. Amir
Menteri negara : Mr. R.M sartono
Menteri negara : R.
ottoiskandarnita
3.HUBUNGAN ANTAR PUSAT DAN DAERAH
Proklamasi kemerdekaan merupakan suatu pernyataan bahwa bangsa
Indonesia telah merdeka dan terbebas dari
segala bentuk penindasan atau tindakan sewenang-sewenang dari kaum penjajah asing..bangsa
Indonesia yang telah merdeka dengan wilayah negaranya yang sangat luasya itu dari sabang sampai merauke.
Sejak tahun 1945 Indonesia
pernah berganti system pemerintahan. .Indonesia pernah menerapkan kedua system pemerintahan
ini.Selain itu terjadi juga perubahan pokok-pokok system pemerintahan sejak dilakukan amandemen UUD 1945.
System
pemerintahan
Berdasarkan Undang-Undang Dasar
1945 Indonesia adalah Negara yang menerapkan system pemerintahan presidensial
.Namun dalam perjalannannya , Indonesia pernah menerapkan system pemerintahan parlementer
karena kondisi dan alasan yang ada pada waktu
itu .Berikut adalah sistem pemerintahan Indonesia dari 1945-
sekarang.
SISTEM PEMERINTAHAN
INDONESIA
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Semula system pemerintahan yang digunakan adalah presidensial tetapi sebab
kedatangan sekutu (agresimiliter) dan berdasarkan Maklumat Presiden no X tanggal 16 November 1945 terjadi pembagian kekusaaan dimana kekuasaan eksekutif dipegang oleh Perdana
Menteri maka system pemerintahan
Indonesia menjadi Sistem Pemerintahan Parlementer.
2. Tahun 1949-1950
Sistem Pemerintahan :Quasy Parlementer
Bentuk pemerintahan Indonesia saat itu
adalah serikat dengan konstitusi RIS
sehingga system pemerintahan yang digunakan adalah parlementer.Namun karena
tidak seluruhnya diterapkan maka Sistem Pemerintahan saat itu disebut
Quasy Parlementer
3. Tahun 1950-1959
Sistem Pemerintahan : Parlementer
4. Tahun 1959-1966
Sistem Pemerintahan:
Presidensial
Presiden
mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang isinya
1.
Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945.
2.
Pembubaran Badan Konstitusional
3.
Membentuk DPR sementara dan DPA sementara
5. Tahun 1966-1998
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Bidang Militer
Dalam suatu Negara, militer mempunyai peradaban dan
kedudukan yang sangat penting. Militer mengurusi masalah-masalah yang terkait dengan pertahanan Negara.
Organisasi
- organisasi Militer Bentukan Jepang
A) Pada tanggal
9 Maret 1943 didirikan gerakan
Seinendan (Barisan Pemuda). Pelantikannya dilakukan
29
April 1943,
dengan anggota ± 3500 pemuda.
Tujuannya untuk melatih dan mendidik
para pemuda, agar
mampu menjaga dan
mempertahankan tanah air dengan kekuatan sendiri. Persyaratan untuk
menjadi Seinendan adalah: pemuda berusia 14 - 23 tahun.
b) Pembentukan Barisan Pelajar (Gokutai) untuk pelajar SD - SLTA
c) Fujinkai (Barisan Wanita). Fujinkai dibentuk
pada bulan Agustus 1943. Anggotanya
terdiri atas para wanita berusia 15 tahun ke atas
d) Pembentukan Barisan Pembantu Polisi (Keibodan),
dengan syarat yang lebih ringan dari Seinendan, usia yang
diprioritaskan ± 23 - 25 tahun.
Untuk Keibodan ini ada keharusan untuk setiap desa (Ku) yang memiliki pemuda
dengan usia tersebut dan berbadan
sehat wajib menjadi Keibodan. Sistem pengawasan Keibodan ini diserahkan
pada Polisi Jepang. Ada beberapa
istilah Keibodan sesuai dengan wilayah atau daerahnya seperti di Sumatera
disebut dengan Bogodan
sedangkan di daerah Angkatan Laut, khususnya di Kalimantan disebut dengan Borneo
Konon Hokokudan dengan jumlah pasukan ± 28.000
orang.
e)
pemuda berusia ± 18 - 25 tahun, dengan pendidikan terendah SD. Mereka akan ditempatkan
langsung
pada angkatan peran g Jepang (AL - AD). Walaupun berstatus pembantu prajurit tetapi mereka dilatih untuk
mampu menggunakan senjata dan
mengoperasikan meriam-meriam pertahanan udara. Bahkan saat perang
semakin hebat mereka
diikutsertakan bertempur ke front di Solomon dan tempat lain. Disinilah para
pemuda
kita mendapat tempat latihan
militer yang sesungguhnya dengan kemampuan yang tinggi.
f) Jibakutai (Barisan Berani Mati) Jibakutai dibentuk pada tanggal 8
Desember 1944. Barisan ini rupanya
mendapatkan inspirasi dari pilot
Kamikaze yang sanggup mengorbankan nyawanya dengan jalan menabrakkan
pesawatnya kepada kapal perang musuh.
g) Pembentukan Barisan Semi
Militer khusus direkrut dari golongan Islam dengan nama : Hizbullah (Tentara Allah)
diantaranya tokoh Otto Iskandinata
dan Dr. Buntaran Martoatmojo
h) permohonan Gatot Mangkuprojo kepada Panglima
Tertinggi Jepang Letjen Kumakichi Harada tanggal 7
September 1943. Melalui Osamu Seiri no.
44, Letjen Kumakici Harada kemudian mengatur pembentukan PETA,
dengan Tangerang sebagai pusat
pelatihannya dan dipimpin oleh Jenderal Yamagawa. Pembentukan PETA ini,
Jepang bercermin dari Perancis
saat menguasai Maroko dengan memanfaatkan pemuda Maroko sebagai tentara
Perancis.
A.
PERKEMBANGAN
POLITIK PADA MASA
AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI
TAHUN 1950
1.PERKEMBANGAN
KERAGAMAN IDEOLOGI DAN
PARTAI POLITIK
·
Ideologi
partai yang bersifat
nasionalisme
·
Ideologi
partai yang bersifat
agama
·
Ideologi
partai yang bersifat sosialisme-komunisme
2. PENGARUH PERBEDAAN
IDEOLOGI POLITIK TERHADAP STRATEGI MENGHADAPI BELANDA
Partai-partai politik
yang muncul dan berkembang
di Indonesia pada awal
kemerdekaan memiliki beragam ideology , di anataranya ideologi
yang bersifat keagamaan,
nasionalisme , sosiolisme-komunisme
atau ideologi lainya.
Ideologi-ideologi itu dianut dan
dikembangkan oleh organisasi
partai politik bersangkutan agar
memperoleh dukungan dan massa
atau rakyat .
3.KONFLIK ANTARA
KELOMPOK-KELOMPOK
A. KABINET SYAHRIR
Syahrir bercita-cit a mewujudkan kemerdekaan
R.I
yang merupakan
jembatan
untuk mencapai tujuan
sebuah negara yang menjunjung
kerakyatan,
kemanusiaan, kebebasan dari kemelaratan,
menghindari tekanan dan penghisapan
, menegakkan keadilan,
membebaskan bangsa dari genggaman feodalisme dan
menuju pendewasaan bangsa.
Program Kabinet Sjahrir pertama ,
1. Menyempurnakan susunan pemerintahan daerah berdasarka n kedaulatan rakyat.
2. Mencapai koordinasi segala tenaga rakyat didalam usaha menegakkan Negara R.I serta pembagunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan perikemanusiaan.
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat diantaranya dengan jalan pembagian makanan.
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang hal Oeang Republik
1. Menyempurnakan susunan pemerintahan daerah berdasarka n kedaulatan rakyat.
2. Mencapai koordinasi segala tenaga rakyat didalam usaha menegakkan Negara R.I serta pembagunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan perikemanusiaan.
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat diantaranya dengan jalan pembagian makanan.
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang hal Oeang Republik
B.
KABINET AMIR SYARIFUDDIN
1)
latar belakang
terbentuknya kabinet Amir
Syarifuddin dengan
dikeluarkannya
maklumat Wakil Presiden no.x
pada tanggal 16 Oktober 1945 yang menjadi
landasan perubahan sistem pemerintahan
Presidensiil menjadi
sistem
parlementer. Sutan Syahrir menjadi
orang pertama
yang dipercaya menjabat
sebagai Perdana
menteri
di
dalam sistem parlementer tersebut
yang
kemudian karena adanya
sikap pro dan kontra terhadap perjanjian
Linggajati
Kabinet
Syahrir
bubar dan
digantikan oleh Kabinet Amir
Syarifuddin, (2) Kebijakan Politik
yang diambil
oleh Amir S
yarifuddin setelah
kabinetnya
terbentuk antara lain membuat nota balasan
terhadap aide
memoire Belanda, mengirimkan delegasi
dalam KTN , mengadakan perjanjian
Renville. Dalam keadaan yang
bergejolak
tersebut terjadi aksi militer
Belanda I pada
tanggal 21 Jui 1947 yang mendapat
tanggapan serius bukan hanya dari
Indonesia
tetapi juga dunia
internasional.
Dewan Keamanan PBB
kemudian membentuk
suatu komisi
yang bertugas
untuk menjadi jembatan
pertemuan antara
pihak Indonesia
dengan Belanda yang diberi nama
Komisi Tiga Negara (KTN). Atas prakarsa
dari komisi
tersebut
ditandatanganilah
nota perjanjian
antara
Indonesia dengan
Belanda
yang
diberi nama “Perjanjian
Renville” yang pada akhirnya menjadi penyebab jatuhnya kabinet
Amir Syarifuddin, (3) Mohammad Hatta yang dipercaya
oleh Presiden
Soekarno
untuk
membentuk
kabinet yang
baru menggantikan kabinet Amir
Syarifuddin . Amir
Syarifuddin kemudian membentuk FDR
sebagai wadah
yang digunakan
untuk
melakukan aksi-aksi penentangan terhadap kebijaksanaan
pemerintah yang salah
satunya mengeluarkan
kebijakan
rasionalisasi
tentara yang sangat
ditentang oleh Amir Syarifuddin. FDR bergabung dengan
PKI Muso
melakukan
kudeta berdarah
yang berpusat di Madiun pada tahun 1948.
C.
KABINET HATTA
Soekarno memusatkan
kendali kekuasaan ditangannya sendiri setelah Amir menyerahkan
mandat. Partai-partai dinilai
tidak terlalu kuat menjamin
komitmennya dalam berkoalisi di kabinet.
Pemimpin kabinet pun berulang kali gagal
mengkonsolidasikan setiap kebijakan
dan rencana atas
langkah-langkah yang akan direalisasikan dengan
partai lain yang
tergabung dalam koalisi,
terutama masalah perundingan dengan
pihak Belanda. Kemudian Soekarno menunjuk wakilnya, Mohammad -Hatta untuk
membentuk kabinet baru yang
bersifat Presidensiil.
Sumber dari Berbagai Buku Sejarah Kelas XII
Badrika I Wayan ,Buku Sejarah kelas XII Penerbit Erlangga
Badrika I Wayan ,Buku Sejarah kelas XII Penerbit Erlangga
by : Sri F & Desi Indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar