Minggu, 05 November 2017

Tarian loi Manur



 Loi Manur : Tari Tradisional Negeri Luhu
(Tarian Kejayaan)





Oleh :
Abdul Kadir
Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat





Ekspedisi Jalur Rempah
09-22 Oktober 2017
Maluku


KATA PENGANTAR

Segala puji  syukur kita panjatkan  kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya, saya dapat  menyelesaikan  artikel yang berjudul  tentang “TARI LOI MANUR”.  Tari Tradisional Negeri Luhu” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Raja Umar Faisal Kaliky, kami ucapkan juga kepada tokoh-tokoh masyarakat yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu   yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan ini kepada kami.
Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. keluaraga, sahabat, serta pengikut beliau hingga akhir zaman. Alhamdulillah, Saya dapat menyelesaikan artikel ini. Adapun isi dari aretikel ini saya kutip dari buku ataupun dari situs-situs internet. Artikel  ini menjelaskan tentang peran tarian Loi Manur yang dimaksud dengan tari Bunga Kemenangan. Mudah-mudahan artikel ini dapat bermanfaat dan dapat kita laksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kami juga berterima kasih kepada Bapak Kepala Desa/Raja Umar Faisal Kaliky, yang sudah menerima kami para peserta dan panitia Ekspedisi Jalur Rempah 2017 dengan baik dan tangan terbuka menerima kami seperti keluarga. Tidak lupa kami mengucapkan  ribuan terima kasih kepada Mama Piara dan Papa Piara kami, tokoh-tokoh masyarakat, dan tentunya masyarakat dari Negeri/Desa Luhu ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.




LATAR BELAKANG
Kepulauan Indonesia secara geografis merupakan wilayah yang strategis dan ramai sebagai jalur pelayaran yang menghubungkan dunia barat dan timur. Sebagai jalur pelayaran dunia, pulau-pulau di Nusantara menjadi tempat persinggahan kapal-kapal yang melakukan perdagangan. Berbicara dikawasan Maluku, ada yang namaya Negeri Luhu kecamatan Huamual di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Secara geografis Kecamatan Huamual berbatsan dengan Selat Manipa di sebelah barat, Kecamatan Huamual Belakang dan Kecamatan Seram Barat di sebelah utara, Laut Banda dan Kabupaten Maluku Tengah di sebelah utara, Laut Banda dan Kabupaten Maluku Tengah di sebelah selatan, dan Kecamatan Seram Barat di sebelah timur.
 Kecamatan Huamual beribukota di Luhu. Kecamatan Huamual mencapai 35.787 jiwa. Desa Luhu merupakan desa yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Huamual yaitu sebesar 58 persen dari seluruh jumlah penduduk Kecamatan Huamual. Tempat-tempat terkait Rempah-rempah dan kolonila di Kecamatan Huamual adalah Gereja Tua Betzure, rumah Pandopo Bupati, Benteng Batumete, Mesjid Tua Almunawarah, Rumah Raja Kulur, Meriam Mini, Rumah Raja Lha, Benteng Oven Beach, Mesjid Tua Luhu, Goa Luhu serta di Kecamatan Huamual Belakang terdapat Benteng Wantrouw.
Keadaan sosial masyarakat di Negeri/Desa Luhu bisa dikatakan sangat erat, dan hubungan kekeluargaan serta gotong royong yang sangat terjaga. Hal ini terbukti ketika rombongan Pulau Seram dari tim Ekspedisi Jalur Rempah tiba di Negeri/Desa Luhu. Kami semua disambut dengan antusias dan diterima dengan baik diperlakukan seperti keluarga (Lampiran 1). Masyarakat saling mengenal antara tetangga di Negeri/Desanya sendiri, bahkan dari ujung hingga ujung perbatasan.
SEJARAH TARI LOI MANUR
Negeri Huamual merupakan sebuah kerajaan yang telah memiliki teritorial, memiliki sistem pemerintahan, memiliki lambang dan bendera kerajaan. Kerajaan Huamual dulu terdiri dari 99 negeri, yang kemudian di basmi oleh Kolonial Belanda, sehingga peperangan Huamual adalah merupakan suatu proses “Genosida” (Pembasmian/Pembunuhan masal terhadap Etnik/masyarakat Huamual).
Banyak penduduk Huamual yang melarikan diri keluar dari daerahnya dan mencari pemukiman baru dan tersebar hampir di seluruh pelosok adapun di pulau Ambon contohnya, Negeri Hatu yang semua penduduknya adalah merupakan pelarian dari daerah (Hena Hatu) Piru Jasirah Huamual. Demikian juga di Negeri Ilang, ada tempat tinggal masyarakat Huamual sehingga tempat itu di beri nama Hunimua, yang kemudian membaur dengan masyarakat setempat.
            Berbicara struktur pemerintahan dan masyarakat negeri di Maluku. Negeri Maluku memiliki sistem pemerintahan berdiri atas :
-          Raja
-          Saniri
-          Soa
-          Kewang
-          Fam
-          Matinyo
Negeri Luhu dikenal akan kaya hasil rempah,dalam garis besar Muluku adalah hasil rempah yang membuat bangsa Barat datang di Nusantara. Hal ini bahwa rempah sebagai komoditi yang dihasilkan dari kawasan Maluku dan Negeri Luhu khususnya. Dalam aspek sosial budaya, Negeri Luhu merupakan daerah yang strategis, memiliki kebudayaan yang besar, memiliki sebuah kerajaan dan sistem pemerintahan. Tentunya Negeri Luhu bisa dikatakan Negeri yang sangat kaya akan dalam aspek ekonomi maupun sosial budaya.
Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan dari setiap kehidupan yang dijalani. Setiap masyarakat pastinya ingin mencari hal yang kurang pada dirinya untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap daerah di Nusantara memiliki tarian yang khas pada daerah yang lainnya, Negeri Luhu ada memiliki tarian yang merupakan suatu hal yang memiliki nilai dan filosofi kehidupan keseharian,salah satunya adalah tari Loi Manur. Loi Manur (tari kemenangan) adalah Loi artinya tari dan Manur artinya kemenangan. Tari Loi Manur adalah tarian rakyat Negeri Luhu yang dimainkan oleh kaum wanita yang mana tarian tersebut memiliki nilai dan filosofis yang menarik untuk kita lihat dan telaah.
Tarian Loi Manur adalah bagian dari simbol masyarakat Negeri Luhu dan merupakan pelengkap dari sebuah dinamika kebudayaan masyarakat Negeri Luhu. Tarian tersebut merupakan tarian simbol kemenangan. Kemenangan dalam arti yang luas, bisa disebut kemenangan dalam berperang, keberhasilan dalam mempertahankan sebuah negero, keberhasilan dalam mengusir penjajah dan sebagainya. Tentunya tari Loi Manur memiliki nilai-nilai luhur yang tinggi dalam pencapaian sebuah aktivitas maupun lainnya.
Tak lepas pada adat dan budaya dari suatu negeri tentunya kesulitan kita pada penerus ataupun generasi selanjutnya dalam berbicara suatu adat dan budaya. Adanya permasalahan dalam suatu masyarakat ketika adat dan budaya mereka luntur direnggut oleh zaman, yang mana kita generasi selanjutnya hanya mendapatkan dari sebuah tutur lisan dari nenek moyang kita pada duluinya dan dilajutkan pada orangtua kita dan ini menjadi sebuah motivasi bagi kita untuk membangkitkan dan mengembangkan dalam suatu bingkai kehidupan kita. hal ini jadi sebuah renungan bagi kita bagaimana suatu cipta karya dari leluhur tetap berlanjut dan berkembang oleh ditangan yang sebagaimana mestinya untuk memenuhi kiprahnya dari dulu kini hingga akan datang.
Tarian Loi Manur melambangkan sebuah gerakan maupun tarian yang memiliki simbol kemenangan, artinya tarian tersebut dilaksanakan pada hari tertentu dan bersifat sakral. Dari aspek sosial, ekonomi tarian Loi Manur mempunyai nilai-nilai yang terkandung dalam setiap gerakan yang dilakukan para pemain tari (perempuan). Tarian Loi Manur dimainkan ketika para tentara yang dipimpin oleh Raja berhasil mengalahkan lawannya (pebjajah) maupun mengusir serdadu Belanda dan Portugis di negeri yang mereka cintai.
Ayam jantan hitam merupakan sebutan dari masyarakat Negeri Luhu yang melambangkan sebuah keberanian orang Timur secara menyeluruh tidak takut akan para penjajah, maupun yang lainnya hanya demi sebuah harga diri maupun tanah kelahiran. Dari sisi lain, tarian Loi Manur juga mendorong sebuah semangat para tentara (ayam jantan hitam) untuk mempertahankan tanah negeri yang mereka cintai dan juga sanak keluarga maupun isteri mereka, lalu tarian Loi Manur mengandur arti sebuah penghormatan kepada Raja yang berhasil memimpin jalannya perang terhadap penjajah untuk mempertahankan negeri mereka dan juga sebagai ucapan terimakasih terhadap tentara yang berani merenggut nyawanya sendiri untuk memperjuangkan sebuah hakikat, yakni kebahagiaan dan kedamaian sebuah negeri.
Tarian Loi Manur melambangkan sebuah isyarat memberikan semangat untuk berjuang kepada tentara-tentara yang berperang melawan penjajah dan juga sebagai ucapan terimakasih kepada tentara yang bersedia menumpahkan darah untuk negeri yang mereka cinta.




MAKNA TARIAN LOI MANUR
            Setiap insan memiliki arti sebuah kehidupan,berbicara tarian, di seluruh daerah yang ada di Nusantara memiliki makna tersendiri sesuai alam kehidupannya. Tarian Loi Manur mempunyai makna tersendiri, tarian Loi Manur yang dilakukan oleh kaum hawa dari Negeri Luhu berpakaian gaun berwarna serba putih dan memegang bunga mawar putih. Putih mengkiaskan kesucian pada diri seeseorang. Suci dari hati, ketulusan terhadap apa yang diberikan kepada pasangan maupun lainnya.
Pakaian tari Loi Manur mengkiaskan kesucian diri seorang perempuan yang mana keberhasilan para tentara yang dipimpin oleh Raja berhasil mengusir ataupun mengalahkan para serdadu Belanda maupun Portugis. Dalam konteks sekarang pakaian tersebut mengkiaskan keikhlasan, keterbukaan bagi tamu undangan yang datang di Negeri Luhu, jadi dikatakan bahwa masyarakat Negeri Luhu sangat keterbukaan dalam kedatangan tamu di tanah tercinta mereka untuk berwisata, bermukim ataupun ingin mengetahui kesejarahan Negeri Luhu, seni dan budaya Negeri Luhu.
            Tarian Loi Manur yang dilaksanakan oleh kaum hawa dari Negeri Luhu berpakaian serba putih dan juga memegang bunga mawar putih pada lengan kaum hawa tersebut. Bunga mawar bukanlah bunga yang asing di Indonesia. Bunga mawar biasanya dipersembahkan untuk acara yang suka cita maupun saat dalam keadaan duka. Mawar putih yang dipegang oleh kaum hawa dari sebuah tarian Loi Manur melambangkan arti kemurnian, penghormatan dan simpati. Artinya dalam sejarah tarian Loi Manur sangat mutlak sebagai tarian penghormatan dan rasa ucap terimakasih kepada bala tentara yang dipimpin oleh Raja Negeri Luhu pada saat itu berhasil mengusir dan bahkan mengalahkan para serdadu Belanda maupun Portugis yang bertujuan untuk mengambil rempah yang sangat kaya di Negeri Luhu itu.
            Bunga mawar putih biasanya digunakan sebagai bunga dalam upacara pernikahan, dalam hal ini mawar putih melambangkan persatuan dua insan, kebijakan, dan kemurnian dalam cinta. Dikiaskan bahwa mawar putih yang dipegang oleh kaum hawa Negeri Luhu saat melaksanakan tarian Loi Manur mengandung nilai pengikat antar insan dan persatuan dalam sebuah negeri maupun kerajaan yang ada di Negeri Luhu. Kemurnian dalam sebuah cinta juga dikaitkan dalam anak muda penerus dari Negeri Luhu agar mengenang perjuangan keheorikkan para pejuang terdahulu dan bangga akan nilai-nilai perjuangan pada masa lalu untuk mempertahankan tanah negeri yang tercinta.














KESIMPULAN
Tarian adalah gerakan berirama yang dilakukan dalam suatu ruang, yang mana para pemain tari tersebut mengikut kata isi hati dan mengikuti irama musik. Tari terdapat mengandung suatu ungkapan tertentu (ekspresi penari dan nilai-nilai luhur yang dijunjung), memiliki nilai estetika, gerakan itu dapat dinikmati oleh penari dan orang yang melihat tarian tersebut. Berbicara tarian Loi Manur memiliki banyak nilai dan filosofi dari sisi sosial maupun estetika. Tarian Loi Manur tarian yang sakral bagi masyarakat Negeri Luhu karena tarian tersebut mengandung arti ucap syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa yang mana keberhasilan terhadap bala tentara yang dipimpin oleh raja Huamual berhasil mengusir serdadu Belanda maupun Portugis untuk menaklukkan kerajaan dan menguasai lahan rempah-rempah disana.
Secara garis besar tarian Loi Manur adalah tarian rakyat Negeri Luhu kecamatan Huamuale yang membicaran tentang ucap syukur yang dilakukan para kaum hawa dulunya dengan melakukan sebuah tarian dan penyambutan terhadap tentara yang berhasil melindungi tanah yang mereka cintai, dengan kegagahan tentara, dengan kewibawaan sang raja, dengan keanggunan kaum hawa di Negeri Luhu membuat adanya rasa satu-kesatuan dalam berkehidupan dan keeratan dalam keluarga, sehingga tarian Loi Manur  tersebut menjadi bagian dari sisi kehidupan masyarakat Negeri Luhu kecamatan Huamuale.
     
Lampiran
            


by : Abdul Kadir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar